Liputan6.com, Jakarta – Aplikasi WhatsApp Mod mungkin bukan sesuatu yang baru. Tidak sedikit pengguna yang menggunakannya, meski ada risiko yang mengintai buat perangkatnya.
Biasanya, pengguna mod pihak ketiga untuk aplikasi messenger populer ini, mencari berbagai fitur tambahan yang tidak ada di aplikasi resminya.
Namun, menurut perusahaan keamanan siber Kaspersky, seperti dikutip dari siaran persnya, Minggu (12/11/2023), beberapa mod ini, selain meningkatkan fungsionalitas, juga disertai malware tersembunyi.
Kaspersky mengatakan telah mengidentifikasi WhatsApp modifikasi baru yang tidak hanya menawarkan tambahan seperti pesan terjadwal dan opsi yang dapat disesuaikan, namun juga berisi modul spyware berbahaya.
“Orang-orang secara alami memercayai aplikasi dari sumber yang banyak diikuti, namun penipu mengeksploitasi kepercayaan ini,” kata Dmitry Kalinin, pakar keamanan di Kaspersky.
“Penyebaran mod berbahaya melalui platform pihak ketiga yang populer menyoroti pentingnya untuk menggunakan klien IM resmi,” ia menambahkan.
Kaspersky menjelaskan, file manifes klien WhatsApp yang dimodifikasi menyertakan komponen mencurigakan (layanan dan broadcast receiver) yang tidak ada dalam versi aslinya. Penerima memulai layanan, meluncurkan modul mata-mata (spy) saat telepon dihidupkan atau diisi dayanya.
Setelah diaktifkan, implan berbahaya mengirimkan permintaan berisi informasi perangkat ke server penyerang. Data ini mencakup IMEI, nomor telepon, kode negara dan jaringan, dan banyak lagi.
Spyware ini juga mengirimkan kontak korban dan rincian akun setiap lima menit, serta mampu mengatur rekaman mikrofon hingga mengekstrak file dari penyimpanan eksternal.
Beredar di aplikasi percakapan Whatsapp tangkapan layar dan pesan yang mengklaim ada APK berbahaya yang dikirim pelaku kejahatan dengan bentuk voice note. Bagaimana cara mengamankan diri kita? Simak videonya.