haha69
haha69
haha69

Untuk pertama kalinya sejak diluncurkan, lalu lintas ke situs chatbot AI ChatGPT OpenAI turun

Model Bahasa Besar Seperti ChatGPT Tertangkap Membuat Artikel Ilmiah Palsu

Liputan6.com, Jakarta – ChatGPT adalah chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) yang popularitasnya semakin meningkat akhir-akhir ini.

Namun, menurut catatan perusahaan analitik Similarweb, untuk pertama kalinya traffic atau lalu lintas ke situs web ChatGPT mengalami penurunan pada Juni 2023.

Mengutip blog resminya, Minggu (9/7/2023), Similarweb melaporkan bahwa trafik ke situs ChatGPT chat.openai.com, dari desktop dan web seluler, turun 9,7 persen dari Mei hingga Juni, menurut perkiraan awal. Di Amerika Serikat, penurunan bulan ke bulan adalah 10,3 persen.

Pengunjung unik dari seluruh dunia ke situs web ChatGPT juga dilaporkan turun 5,7 persen. Jumlah waktu yang dihabiskan di situs juga menurun sebesar 8,5 persen.

Meski begitu, ChatGPT masih menarik lebih banyak pengunjung dari seluruh dunia, dibandingkan dengan chatbot AI Microsoft Bing.com, atau Character.AI.

Kunjungan pengguna global ke Character.AI turun 32 persen dari bulan ke bulan, meskipun lalu lintas masih meningkat pesat sejak Juni 2022, ketika platform mantan insinyur Google baru saja dimulai.

Mengutip New York Post, diluncurkan pada November 2022, ChatGPT OpenAI berhasil memperoleh 100 juta pengguna aktif bulanan pada Januari 2023, menjadikannya salah satu aplikasi konsumen yang tumbuh paling cepat.

“Saya pikir rasa sakit semakin bertambah ketika Anda beralih dari nol menjadi 100 juta pengguna secepat itu,” kata Sarah Hindlian-Bowler, Kepala Riset Teknologi Amerika di Macquarie.

“Infrastruktur yang luar biasa berat akan menghasilkan akurasi yang kurang. Ini adalah kombinasi dari keharusan mengubah model yang dilatih dan harus berurusan dengan potensi implikasi regulasi.”

Ada beberapa asumsi mengenai hal ini. Salah satunya adalah, OpenAI yang meluncurkan aplikasi ChatGPT untuk iOS pada Mei lalu, yang dinilai mampu menguras traffic dari websitenya.

Tak hanya berdampak positif, kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) juga bisa menjadi senjata berbahaya di era digital saat ini. Tidak hanya mudah menyebarkan hoax, kebenaran informasi di AI juga sulit diketahui…