haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69

Top 3 Tekno: Bocoran iPhone 15 yang Meluncur 12 September 2023 Bikin Penasaran

Catat! iPhone 15 Akan Diumumkan di Apple Event 12 September 2023

Upaya NASA untuk menyesuaikan kecepatan orbit asteroid pada September 2022 menimbulkan dampak yang tidak terduga. Badan antariksa tersebut dengan sengaja menabrakkan pesawat ruang angkasa Double Asteroid Redirection Test (DART) ke Dimorphos.

Dilansir Extreme Tech, Senin (11/9/2023), Dimorphos merupakan sebuah asteroid yang berjarak sekitar 6,8 juta mil dari Bumi.

Operasi tersebut berhasil, tetapi menimbulkan sesuatu yang membingungkan. Alih-alih mempertahankan orbit tetap, jalur Dimorphos di sekitar asteroid induknya malah menyusut.

Biasanya, NASA menghantam asteroid dengan tujuan untuk mengubah lintasan atau kecepatan orbitnya. Namun kali ini, NASA menggunakan momentum DART berkecepatan 14.000 mil per jam untuk mengubah orbit asteroid.

DART menabrak Asteroid Dimorphos yang berdurasi 11 jam 55 menit di sekitar asteroid induknya (Didymos) pada 26 September 22. Kemudian, pada 11 Oktober 2022, NASA mengonfirmasi telah memperpendek orbitnya sebanyak 32 menit.

Lori Glaze, Direktur Divisi Ilmu Planet NASA menyatakan, “Dengan adanya data baru setiap hari, para astronom akan dapat menilai dengan lebih baik apakah dan bagaimana misi seperti DART dapat digunakan di masa depan untuk membantu melindungi bumi dari tabrakan dengan asteroid jika kita menemukan asteroid yang sedang menuju ke arah kita.”

Namun, baru-baru ini seorang guru sekolah menengah dan murid-muridnya menemukan dampak DART yang lebih besar daripada diperkirakan NASA. Jonathan Swift, guru di Thatcher School California, menemukan bahwa orbit Dimorphos menyusut.

Baca selengkapnya di sini