Liputan6.com, Jakarta – Sensor bernama L3 F-TOUCH secara signifikan meningkatkan kemampuan penginderaan sentuhan dari sensor taktil konvensional di tangan robotik.
Dengan desainnya yang ringan, murah, dan nirkabel, sensor L3 F-TOUCH menawarkan opsi lebih baik untuk meningkatkan kemampuan tangan dan penggenggam robot.
Tangan manusia mampu merasakan tekanan, suhu, tekstur, dan bahkan rasa sakit. Selain itu, ia dapat membedakan objek berdasarkan bentuk, ukuran, berat, dan atribut fisik lainnya.
Sebaliknya, banyak tangan robot saat ini tidak memiliki kemampuan haptik terintegrasi, yang mengakibatkan komplikasi saat menangani objek. Tanpa pemahaman mendalam tentang gaya interaksi dan bentuk objek yang mereka tangani, tangan robot ini tidak memiliki rasa sentuhan.
Itu mengarah ke masalah potensial seperti objek terlepas dari genggaman mereka atau bahkan secara tidak sengaja dihancurkan jika objek terlalu halus.
L3 F-TOUCH memiliki kapasitas untuk mengukur geometri objek dan secara akurat menentukan gaya yang diperlukan untuk berinteraksi dengannya.
Tidak seperti sensor lain yang memperkirakan gaya interaksi secara tidak langsung melalui informasi taktil yang dikumpulkan dari gambar kamera, L3 F-TOUCH mengukur gaya interaksi secara langsung, sehingga menghasilkan akurasi pengukuran yang ditingkatkan secara signifikan.
“Berbeda dari pesaingnya yang memperkirakan kekuatan interaksi yang dialami melalui rekonstruksi dari gambar kamera deformasi elastomer lunaknya, L-3 F-TOUCH mengukur kekuatan interaksi secara langsung melalui integrasi struktur suspensi mekanik dengan sistem cermin mencapai akurasi pengukuran yang lebih tinggi dan rentang pengukuran yang lebih luas,” ujar Profesor Kaspar Althoefer dari Queen Mary University of London.
Sebagian besar anak-anak takut bila harus pergi ke klinik dokter gigi untuk diperiksa giginya. Tapi kini ada Robin, robot ramah yang membantu anak-anak lebih santai di dokter gigi. Robot ini memakai sensor dan teknologi pengenalan wajah untuk mengobr…