haha69
haha69
haha69

Para Pengiklan Ramai-Ramai Tinggalkan X Twitter, Buntut Cuitan Elon Musk soal Teori Konspirasi Antisemit

Elon Musk Perkenalkan Grok, Chatbot AI di X alias Twitter yang Bisa Sarkas

Sebelumnya, berdasarkan sebuah penelitian terbaru dari Center for Countering Digital Hate (CCDH), Twitter alias X dilaporkan gagal dalam memoderasi ujaran kebencian. Mulai dari konspirasi antisemit, pemuja Hitler, hingga merendahkan umat Islam dan Palestina (Islamofobia). 

Per 31 Oktober 2023, melalui alat pelaporan X, setiap postingan di platform tersebut dilaporkan membahas dan update terhadap informasi mengenai konflik yang sedang berlangsung.

Dengan alat pelaporan X atau Twitter tersebut, pengguna bisa menandai postingan yang mengandung ujaran/simbol/logo kebencian, penghinaan, stereotip rasis atau seksis, dehumanisasi, dan diskriminasi.

Dilansir Tech Crunch, Kamis (16/11/2023), CCDH telah mengumpulkan 200 sampel postingan dari 101 akun X yang menampilkan tweet mengandung ujaran kebencian.

Adapun sebanyak 196 dari 200 sampel postingan tersebut, terpantau masih online. Sementara satu akun ditangguhkan setelah dilaporkan dan dua akun “dikunci”.

Dan dari 101 akun di aplikasi X yang dijadikan sampel, sebanyak 82 akun adalah akun terverifikasi berbayar dengan centang biru.

Dari contoh postingan yang disertakan dalam laporan CCDH, beberapa di antaranya kini diberi label yang bertuliskan “Visibilitas terbatas: Postingan ini mungkin melanggar aturan X terhadap Perilaku Kebencian.” 

Konten lainnya, termasuk postingan yang mempromosikan konspirasi antisemit dan menggunakan bahasa yang tidak manusiawi untuk menormalisasi kekerasan terhadap Muslim, tetap online tanpa label.

“X berusaha meyakinkan pengiklan dan masyarakat bahwa mereka mampu menangani ujaran kebencian. Namun, penelitian kami menunjukkan bahwa ini hanyalah kata-kata kosong,” kata CEO Center for Countering Digital Hate, Imran Ahmed.