Mendengar Keluhan, Pengguna Meta Coba Bisa Hapus Akun Threads Tanpa Harus Hapus Instagram

Liputan6.com, Jakarta Utas yang dibuat oleh Meta dan Instagram diluncurkan berhasil mendapatkan jutaan pengguna. Namun, bukan berarti jejaring sosial baru pesaing Twitter ini tak lepas dari kritik.

Salah satu kritiknya adalah bagaimana akun Threads tidak bisa dihapus, kecuali jika pengguna menghapus akun Instagramnya.

“Anda dapat menonaktifkan profil Threads kapan saja, tetapi profil Threads hanya dapat dihapus dengan menghapus akun Instagram Anda,” kata Meta dalam kebijakannya terkait Threads.

Beruntung, Head of Instagram Adam Mosseri mengungkapkan bahwa pihak perusahaan sudah mengetahui masalah dan protes dari pengguna ini, dimana ia mengaku juga mendapat beberapa pertanyaan terkait hal tersebut.

Melalui akun Threads-nya, seperti dikutip Senin (10/7/2023), Mosseri juga mengatakan nantinya pengguna bisa menghapus akun media sosial tersebut, tanpa harus menghapus akun Instagramnya.

“Untuk mengklarifikasi, Anda dapat menonaktifkan akun Threads Anda, yang menyembunyikan profil dan konten Threads Anda, Anda dapat mengatur profil Anda menjadi pribadi, dan dapat menghapus posting thread individu – semua tanpa menghapus akun Instagram Anda.”

Selain itu, Adam Mosseri juga mengungkapkan bahwa Meta berusaha mencari cara agar Threads dan akun Instagram bisa dihapus secara terpisah, tanpa harus saling menghapus.

“Threads diberdayakan oleh Instagram, jadi hanya satu akun saat ini, tetapi kami sedang mencari cara untuk menghapus akun Threads Anda secara terpisah.”

Melalui postingan terpisah, Mosseri juga mengungkapkan bahwa Instagram mencoba menghadirkan beberapa fitur yang belum tersedia di Threads, seperti search, hashtag, following feeds, graph syncinc, fedeverse support, hingga messaging.

“Kami sedang mengusahakannya. Tim (luar biasa) bekerja keras. Tapi pengungkapan penuh, itu akan memakan waktu,” kata bos Instagram itu.

Kamis (6/7/2023) menjadi sangat meriah karena Threads dirilis ke publik. Aplikasi ini digadang-gadang menjadi “pembunuh Twitter”