Saat ini smartphone sudah mulai merambah di ibu kota Pyongyang dan sejumlah kota besar lainnya. Penyebaran smartphone ini mulai marak sejak tahun 2013 lalu.
Sebagian besar ponsel yang digunakan warga Korut diimpor dari China, setidaknya hingga produsen ponsel pintar lokal Arirang memperkenalkan produknya pada Agustus 2013 lalu.
Menurut laporan CNN, ponsel Arirang dijual seharga USD 350 atau lebih dari Rp. 4 juta di Pyongyang pada 2017.
Meski terbilang ketinggalan, smartphone Korea Utara disebut akan hadir dengan sejumlah fitur canggih, misalnya dukungan kecerdasan buatan dan fitur identifikasi biometrik seperti pengenalan suara dan wajah.
Jumlah pengguna smartphone di Korea Utara diproyeksikan akan terus meningkat secara eksponensial, karena smartphone juga menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat di sana. Demikian menurut laporan KCTV.