Liputan6.com, Jakarta – Elon Musk dan Mark Zuckerberg akhirnya berada dalam satu ruangan pada Rabu waktu setempat. Bukan untuk adu tinju seperti yang dikabarkan sebelumnya, namun untuk membahas artificial intelligence (AI).
Tidak cuma Elon Musk dan Zuckerberg saja yang hadir dalam pertemuan tertutup di Capitol Hill, Washington, D.C., Amerika Serikat (AS) itu. Sejumlah tokoh publik di bidang teknologi pun datang.
Pendiri Microsoft Bill Gates, CEO OpenAI Sam Altman, CEO Google Sundar Pichai pun ikut datang dalam pertemuan yang digelar Pimpinan Mayoritas Senat Chuck Schumer tersebut, bersama lebih dari 60 senator AS.
Mengutip AP News, Jumat (15/9/2023), pertemuan ini diadakan sebagai bagian dari dorongan untuk membuat undang-undang tentang kecerdasan buatan.
Schumer bertanya kepada semua yang hadir, apakah pemerintah harus berperan dalam pengawasan terhadap AI, dan “setiap orang mengangkat tangan, meskipun mereka memiliki pandangan yang berbeda,” katanya.
Beberapa pembahasan lain adalah terkait apakah harus ada lembaga independen yang mengawasi aspek-aspek dari teknologi ini.
Pembahasan lainnya juga terkait bagaimana perusahaan bisa lebih transparan, serta bagaimana AS bisa tetap berada di depan China dan negara-negara lain.
Di sela pertemuan ini, Elon Musk kepada wartawan mengatakan bahwa penting untuk memiliki seorang “wasit” terhadap kecerdasan buatan.
Menurut pemilik Twitter dan CEO Tesla itu, seperti dikutip New York Post, peraturan diperlukan “untuk memastikan bahwa perusahaan mengambil tindakan yang aman dan demi kepentingan umum masyarakat.”
Elon Musk menyebut AI sebagai ‘pedang bermata dua’ yang dapat membawa manfaat besar atau menimbulkan konsekuensi buruk bagi umat manusia.
Sejumlah eksekutif teknologi paling terkemuka di Amerika Serikat datang ke Gedung Kongres untuk ikut serta dalam “Forum Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI)” yang dipelopori oleh Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer. Forum tertutup in…