Di sisi lain, mengutip kanal Bisnis Liputan6.com, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK menargetkan dana kelola mencapai Rp 1.000 triliun pada 2026.
Di tahun yang sama, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan jumlah peserta menjadi 70 juta orang
Target ini cukup tinggi mengingat dana kelolaan BPJAMSOSTEK saat ini baru mencapai Rp 688 triliun dan jumlah peserta di angka 40,2 juta orang.
Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo mengatakan dari 40,2 juta peserta aktif itu, 7,1 juta diantaranya adalah pekerja informal atau bukan penerima upah.
Di tahun ini BP JAMSOSTEK telah membayar santunan sebesar Rp 40 triliun untuk 3,4 juta pekerja atau ahli waris dan beasiswa sebesar Rp 279 miliar kepada 65 ribu anak pekerja hingga sarjana.
Sebagai Badan Hukum Publik, BPJAMSOSTEK berkomitmen untuk selalu memberikan pengalaman dan kualitas layanan terbaik kepada peserta, mulai saat mendaftar, aktif menjadi peserta, hingga pembayaran klaim.
“Kami juga berkomitmen untuk mencapai universal coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di tahun 2026, dengan target perlindungan 70 juta pekerja aktif, dan target dana kelolaan sebesar Rp1.000 triliun,” ujar Anggoro dikutip dari Antara, Jumat (20/10/2023).