Menurut Shou, seiring berkembangnya platform, konten di TikTok semakin beragam.
“Menyanyi dan menari masih penting, tetapi kami melihat vertikal dan sektor lain seperti pendidikan, meroket di platform kami secara global,” kata Shou.
Dia mencontohkan, di Indonesia ada tren #SamaSamaBelajar yang memberikan akses konten pendidikan seperti keterampilan berbicara di depan umum, yang menurut Shou, tagar ini telah dilihat lebih dari 100 miliar kali di platform tersebut.
Salah satu kreator yang Shou perhatikan di TikTok adalah Grup Pandawa yang beranggotakan lima anak muda dengan 6,9 juta pengikut di sana yang kerap membuat konten membersihkan sungai dan area perairan dari sampah yang menumpuk, dengan area dibersihkan hingga 147 lokasi. . Menurutnya, hal ini sangat menginspirasi.
Selain itu, di bidang bisnis, Shou juga mengatakan bahwa TikTok telah menyediakan sarana untuk mendukung pertumbuhan lebih dari 15 juta usaha kecil di seluruh Asia Tenggara, termasuk 5 juta di antaranya di Indonesia.
Menurutnya, di Indonesia saat ini sudah ada lebih dari 2 juta penjual kecil yang memasarkan produknya di TikTok Shop. Salah satu contoh yang diberikan adalah Regina Oktaviana di @oktaviana_tas_grosir yang mengembangkan bisnis tas tangannya melalui TikTok Shop dengan mempromosikannya ke 3 juta pengikutnya.
Lebih lanjut, Shou juga mengungkapkan bahwa TikTok akan menginvestasikan miliaran USD di Indonesia dan Asia Tenggara dalam dua tahun ke depan.
“Komitmen ini mencakup investasi sebesar USD 12,2 juta, untuk mendukung lebih dari 120.000 usaha kecil dan menengah, sebagaimana kami mendukung generasi muda dalam tiga tahun ke depan,” ujarnya.