Setelah mengumumkan xAI, perusahaan melatih prototipe LLM bernama Grok-0 dengan 33 miliar parameter. Model awal ini diklaim mendekati kemampuan LLaMA 2 (70B) pada tolok ukur LM standar, namun hanya menggunakan setengah dari sumber daya pelatihannya.
Di dua bulan terakhir, xAI melakukan peningkatan signifikan dalam kemampuan penalaran dan pengkodean hingga Grok-1, mencapai 63,2 persen pada tugas pengkodean HumanEval dan 73 persen pada tugas pengkodean HumanEval di MMLU.
xAI juga melakukan serangkaian evaluasi menggunakan beberapa tolok ukur machine learning standar, yang dirancang untuk mengukur kemampuan matematika dan penalaran.
Menurut perusahaan, tujuan dibangunnya Grok adalah bahwa xAI ingin “menciptakan alat AI yang membantu umat manusia dalam pencarian pemahaman dan pengetahuan.”
“Kami percaya bahwa penting untuk merancang alat AI yang berguna bagi semua orang dari berbagai latar belakang dan pandangan politik,” kata xAI.
“Kami juga ingin memberdayakan pengguna kami dengan alat AI kami, sesuai dengan hukum. Tujuan kami bersama Grok adalah untuk mengeksplorasi dan mendemonstrasikan pendekatan ini di depan umum,” mereka menambahkan.
Selain itu, xAI ingin agar Grok bisa jadi asisten peneliti buat siapa pun, membantu mengakses informasi yang relevan dengan cepat, memproses data, dan menghasilkan ide-ide baru.